1. Prelude : Say It with Barricade --- Kami bawa track ini sedari awal Tahun 2017, terlalu pendek ketika rampung, terlalu sayang ditinggalkan. Kami jadikan Intro. Memanggil kawan-kawan mendekat. Ketika cinta memang tak pernah selalu datang dengan manis manja, kadangkala harus dengan barikade dan batu bata. Mari merapat.

2. World of Walls --- Dinding itu berbentuk batas negara, tapal wilayah, regulasi lintas bangsa, memisahkan berbagai daerah dalam kawasan-kawasan. Memagar skat, meninggi dinding. Dinding yang hanya bisa dilewati oleh kebijakan ekonomi, pengerukan atas nama modal, penghisapan buruh murah. Sisanya. Beda Gank!

3. The True Cost --- Taglinenya : Siapa yang membayar harga pakaianmu? Masih dalam payung hitam konsumerisme, pemuja penuh fashion, kultur fetish-bergaya. Saat ini dirilis, bersamaan juga dengan demo masif dari pegawai AICE, bobrok terkuak : es murah dihasilkan dari upah tenaga kerja murah. Sektor lain tak jauh beda. Ada harga mahal harus ditebus orang lain di belahan bumi sana untuk produk murah di pasaran. High Cost for Cheap Things. Ada kurang lebih 40 Juta pekerja garmen seluruh dunia, mayoritas dari meraka digaji 3 dollars per hari, tak luput ancaman kematian dalam tempat kerja tak layak. Salahsatunya mungkin yang membayar pakaian yang kita kenakan.

4. Enough is Enough // Usefull are Useless –-- Apalagi? Hampir semuanya hadir berguna untuk membuat kita semakin tak berguna. Cukup tentu adalah cukup. Ambil palugada paling ampuh kamu. Masuk ke barisan. Barikade.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Diujung tahun dengan banyak perubahan dibeberapa bagian dan tak berubah sama sekali dilain bagian, diujung tahun represi tetap menguat dan perampasan ruang hidup tak mengenal ujung, diujung tuntutan ekonomi personal dan program ekonomi berskala nasional merengsek ke tiap perkarangan rumah, diujung tahun tuntutan kehidupan personal meninggi menubruk keras berbagai ajakan berbagi api, diujung titik garis antara bertahan dan berjuang hidup dan menghidupinya. Diujung setiap keputusasaan dan kekecewaan, di setiap harapan kecil berujung. Diujung ketakmungkinan dalam rimba kemustahilan. Diujung pertahanan.

Dari ujung Tanjung Harapan, dari setiap ujung malam membicarakan berbagai projek harian, terus bertahan. Pada keterbatasan waktu, pada semangat bertumpu, pada gulatan tanpa ujung, pada dinamika tak berujung. Pada ujung jatuh, pertarungan baru menunggu. Rains fall, struggle rise. We bringin' out, its continues, love.